Coronavirus atau COVID-19, seperti yang kita ketahui, adalah virus yang menyerang pernapasan yang mulai merebak dari Wuhan, Republik Rakyat Tiongkok beberapa bulan silam. COVID-19 telah merebak ke kurang lebih 70 negara di dunia. WHO atau World Health Organization telah menetapkan penyebaran virus ini sebagai darurat. Dampak yang disebabkan oleh Coronavirus ini sangat beragam dan berimbas pada berbagai sektor di dunia. Tidak hanya kesehatan yang diguncang, melainkan aspek lain seperti ekonomi-bisnis dan pariwisata.
Coronavirus dan Pengaruhnya ke Aspek Ekonomi dan Bisnis di Indonesia
Menurut infografik yang dilansir dari situs Katadata, per tahun 2019, Tiongkok adalah salah satu negara investor terbesar di Indonesia. Hal ini terjadi karena adanya kebijakan untuk mendorong tenaga kerja ke luar negeri. Di tahun 2019, jumlah proyek yang dibangun oleh investor dari Tiongkok mencapai lebih dari 2000 proyek. Dengan merebaknya virus yang merebak di Negeri Tirai Bambu ini, dikhawatirkan investasi asing ke Indonesia akan memengaruhi angka total investasi dan realisasi investasi di Indonesia.
Baca juga: Cara Meningkatkan Kinerja Di Kantor Selama Musim Hujan
Aspek yang terkena imbas Coronavirus, selain pariwisata, juga adalah manufaktur dan transportasi. Banyak penerbangan dari dan ke Tiongkok dibatalkan, ini kemudian menciptakan efek domino ke aspek-aspek lain yang berhubungan, seperti pariwisata. Sementara untuk aspek manufaktur, banyak bahan baku industri yang mulai penipisan stok. Hal ini dikarenakan produsen yang menghentikan operasional, sehingga pasokan berkurang.
Selain itu, daya jual beli di Indonesia menurun karena antisipasi dari virus ini. Untuk sementara waktu, perkembangan virus ini mengakibatkan turunnya preferensi atau jumlah orang yang mengunjungi pusat perbelanjaan. Hal ini bisa jadi terus berlanjut, seiringan dengan proses penanganan Coronavirus secara global.
Dampak dan Besaran Kerugian yang Diderita
Karena merebaknya virus ini, banyak aspek yang dikhawatirkan terkena efek yang besar. Dilansir di situs wartaekonomi.co.id, menurut Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama, potensi kerugian di aspek pariwisata dapat mencapai Rp 38,2 triliun. Hal ini disebabkan wisatawan dari negeri Tiongkok saja dapat mencapai 2 juta jiwa per tahun. Ini belum termasuk dengan wisatawan dari negeri yang lain yang juga mengantisipasi penyebaran Coronavirus. Hal ini tidak hanya berdampak di pariwisata Indonesia, namun juga di dunia secara keseluruhan. Belum lagi, ditambah dengan adanya kemungkinan investasi yang menurun.
Antisipasi Penyebaran COVID-19
Sementara Pemerintah mengusahakan yang terbaik untuk kita dan menekan perkembangan Coronavirus, seyogianya kita memulai untuk antisipasi lebih dahulu. Untuk menanggulangi penularannya, baiknya kita menjaga kesehatan dan kebersihan tubuh kita. Banyak yang bisa kita lakukan untuk itu, seperti: tidak menyentuh bagian sensitif seperti area wajah saat di luar ruangan, gunakan antiseptik yang mengandung alkohol lebih dari 50%, cuci tangan dengan teratur, dan cukupkan beristirahat di rumah dan jangan memaksakan diri untuk beraktivitas saat kita merasa sakit. Akan lebih baik untuk mencegah penyebaran dan penularannya secara individu.
Check www.meso.co.id to find out more about our services, or live chat our agent through our Whatsapp account at +62812-1315-4189.